Senin, 27 April 2009

MAMAKU PATRIOT REVOLUSIONER

Kesetiaan terhadap Pernikahan..menjadi sebuah kalimat kunci dari seluruh perjuangan seorang mama.

by ; Rudi Juan Carlos Sipahutar

Daya Juang seorang perempuan tak hanya di usung figur Raden Ajeng Kartini. Begitu banyak perempuan yang berjuang laksana patriot di negeri ini untuk satu tujuan menegakkan persamaan hak gender antara dua kaum di muka bumi..

Mamaku lebih dari seorang pahlawan emansipasi..
Dalam setiap buah pikir dan kasih sayangnya terdapat kekuatan yang terpadukan dari dua model peran. Berperan sebagai seorang Ibu sekaliogus juga berperan sebagai seorang Ayah bagi saya dan kedua saudara kandungku. Dalam setiap sentuhan tangannya kami bertiga merasakan cinta orang tua yang utuh. Dari setiap nada bicaranya kami bertiga menemukan kelembutan wanita sekaligu ketegasan seorang Pria.

Mamaku hanya manusia biasa. Bukan wonder woman ,apalagi wanita maha sempurna..
Keadaan menuntunnya menjadi orang tua tunggal bagi ketiga anaknya, ketika ajal lebih dulu menjemput suaminya pada usia 30 tahun. Usia yang sama itu juga melekat pada mamaku saat menyandang status resmi jadi seorang janda.

masih hangat di Long term memoryku, ketika mamaku memegang selembar kertas dari instansi pemerintah dengan tulus ikhlas di bubuhinya dengan tanda tangan. Konon selembar kertas itu berinti sari sebuah kalimat pendek : Bahwa mamaku tidak akan menikah lagi...
kelak surat ini menjadi tanda bukti penerimaan dana pensiun dari almarhum Ayahku.

Masih teringat jelas di benakku, ucapan sakti dari mamaku untuk menjawab setiap pertanyaan yang muncul dari para handai taulan kami ; " Mengapa tak menikah lagi " ???
dari dulu sampai sekarang jawaban nya cuma satu ; Bila saya membesarkan ketiga anakku hingga dewasa maka papanya telah hidup kembali"... (ketika masih kecil, saya sama sekali tak mengerti makna kalimat itu )

Kesetiaan terhadap Pernikahan..menjadi sebuah kalimat kunci dari seluruh perjuangan seorang mama. Kesetiaan itu memacu perempuan seorang diri mengasuh dan mendidik ketiga anaknya hingga ke ujung harapan.dari setiap tetesan air susu yang mama beri menjadi tetesan air yang mengalirkan darah di sekujur tubuhku..Dari setiap sendok makanan yang di suapkan ke mulutku bertumbuh menjadi bejana daging yang membungkus tulang-belulangku.

kini usiaku 33 tahun, bersisa 3 tahun dari usia ayahku ketika menghadap Sang khalik. Mamaku berusia menjelang 59 tahun sama persis dengan usia almarhum ayahku seandainya masih tetap hidup. Tetapi semangat yang kulihat dan kurasakan sejak dulu masih sama sampai saat ini ,laksana mamaku berusia 30 tahun..

dalam keriput di tulang pipinya masih tersimpan sebuah Kesetiaan yang masih tetap segar dan Abadi.
dalam setiap rangkulan dan pelukan tanganya juga tak pernah berubah, masih kurasakan belaian kasih sayang yang utuh dari nya, kasih sayang seorang ibu sekaligus kasih sayang seorang ayah.

Kutatap potret mamaku yang sedang tersenyum...
masih tetap anggun dan bersahaja, lebih dari seorang pahlawan emansipasi
revolusi waktu telah membentuk perjuangan itu hingga titik akhir...
ingin rasanya hati ini bertanya pada mamaku : " Apakah ayahku telah hidup kembali..???"


selamat hari KARTINI bagi seluruh kaum perempuan di negeri ini !!!


( pemuda yang diasuh oleh seorang perempuan single parent)





Rabu, 08 April 2009

GOLPUT

GOLPUT. where are you going ??
Golput ( golongan putih), tak lagi hanya sekedar sebutan. Kini tumbuh jadi sebuah kekuatan raksasa yang berbentuk tapi belum berwujud, laksana mahluk pemangsa yang mengintai dan siap menerkam mangsanya.
Berawal di tahun 1971, GOLPUT menjadi sikap politik beberapa orang yang di dasarkan pada pertimbangan pada situasi ketidak puasan kepada sistem kekuasaan. Ironisnya, kala itu " kata golput" adalah sebuah ucapan yang haram/ najis utk di pedengarkan ke khalayak ramai, alih-alih di teriakkan lewat media.., kedengaran membisikkan kata " golput" aja, langsung ditangkap, dipasung,dibungkam, di kerangkeng atau di hilang lenyapkan tak berbekas oleh sekelompok serdadu yang siluman...

GOLPUT.Keputusan atau keputusasaan ???
GOLPUT adalah keputusan moral atas dasar etika situasi yang bersifat spontanitas, terkadang sedikit anarkis menabrak aturan legal tanpa mendindahkan rambu-rambu dan aturan formal.
GOLPUT menjelma menjadi sebuah EKSPRESI MERDEKA..Mengusung kebebasan dari politik yang kotor dan penuh intrik dan tipu muslihat. Penuh janji yang berbuah pungkir yang sangat pahit dan traumatik.

GOLPUT , anarkis moral politik..
Arus geraknya Golput tak bisa diprediksi oleh lembaga survey apapun..Penganutnya cenderung bergerak zig-zag, mengebu-gebuh, tergopoh-gopoh, berubah-ubah, menyimpang dari antar simbol-simbol ideologi berbagai parpol yang sibuk jor-joran merebut simpati.
GOLPUT menjadi Etika situasi radikal yang mengembalikan 100 % keputusan otonom kepada setiap individu dalam situasinya masing-masing yang berbeda nasib, berbeda suku, berbeda tingkat sosial, berbeda agama, berbeda suku, berbeda gender, dan bahkan berbeda isi dompetnya...

GOLPUT antinomianisme...
GOLPUT, sebuah anugerah kebebasan yang kritis terhadap hukum dan aturan yng udah usang dan terinjak-injak oleh pembuat nya sendiri, lama-kelamaan tidak berlaku lagi. Golput lebih dari sekedar tontotan Eksistensial super ego. GOLPUT menjadi lambang pemersatu bangsa......

GOLPUT, bukan hanya hidup untuk hari ini saja tapi esok -lusa tetap bergerak dinamis dan optimis..
Waktu akan menjadi saksi..GOLPUT semakin banyak atau semakin sedikit....
Tak ada yang TAHU.Tak ada Yang PEDULI !!!

Bagi kalian yang sedang bingung dan sedih..
Bagi kalian yang menderita dan menangis..
Bagi kalian yang mau dan terus berjuang...

Yakinlah kalian tidak akan sendirian.......



(Sebuah observasi fenomena GOLPUT dari seorang pemuda politis)