Rabu, 17 September 2008

Arsitektur Batak : Warisan Kejujuran


September 16th, 2008

Oleh: Pdt Daniel T.A. Harahap

Selain gereja-gereja HKBP di seantero nusantara, entah kenapa saya juga terobsesi mengabadikan kampung-kampung dan rumah tradisional Batak, khususnya yang belum dijadikan objek wisata dan karena itu tampil adanya. :-) Kemarin saat ke Samosir saya berkesempatan memotret kampung-kampung dan rumah-rumah Batak itu. Kejujuran adalah keindahan, kata teman saya arsitek Erwinthon Napitupulu. Dan saya sungguh menemukan kejujuran dalam bangunan-bangunan yang sebagian besar sudah melapuk, kusam dan tua ini. Namun kejujuran itu yang kini jarang saya saksikan di pesta-pesta batak di kota.

  1. Rudi Juan Carlos Sipahutar Says:

    Opini saya untuk “Arsitektur Batak : Warisan kejujuran”

    Kekayaan seni adalah nilai Universal, tapi Kwalitas Estetikanya tak mutlak harus di akui oleh semua orang, Kita pun tak Etis dan tak perlu menuntut utk pengakuan itu..

    Akhh Tahe Bang DTA,
    Entah kenapa Mata hati saya tak bisa bohong.. ( Kendati saya tinggal di daerah kota wisata Cibubur yang kata orang rumahnya mentereng. Pernah juga berkunjung ke Kraton Jogya,keraton Solo, Borobudur, Istana Bogor dan beberapa rumah- rumah Kesultanan di Kalimantan )

    Saya tetap harus Bilang kalo ” Rumah Tradisional Batak” diatas tetap Memukau dan punya “Nilai khusus” di dalam sanubariku. Kata hati ku tak bisa ku pungkiri Bang, Saya harus “jujur” mengungkapkanya kendatipun saya akan di anggap kolot, kampungan dan ketinggalan zaman di Era Globalisasi..Dampola boha i, toh tiap orang beda” selera” bukan ?..

    Rumah Budaya memang hanya ekspresi “Akal Budi” dan “Daya”, tapi itulah maha karya leluhurku. Maka arsitektur Rumah tradisional itu sama harganya dengan kekayaan Bahasa Batak.Tak mudah memang untuk membuatnya “LESTARI” di tengah gempuran arus Zaman yang Maha Dasyat. Tapi ‘kelangkaan’ nya akan mendukung kwalitasnya bukan?

    Bang DTA,
    Hatiku juga harus jujur untuk berucap: Terimakasih sudah mau (mudah-mudahan dengan ikhlas) berbagi kekayaan itu kendati hanya melalui gambar, sekali lagi “Mauliate Godang”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar