Sabtu, 13 September 2008

KISAH CINTA


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegemiraan dan sebagainya.Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datanglah badai menghempas badai kecil itu dan air laut mendadak pasang naik dan menenggelamkan pulai tersebut.
Semua penghuni pulau panik dan cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia gamang dan tak bisa berenang serta tak punya perahu. Dia hanya berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan.

Sementara itu air laut makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu. " Kekayaan ! Kekayaan! Tolong Aku! teriak Cinta. " Aduh Maaf Cinta !" kata kekayaan, " perahu telah penuh dngan harta bendaku. aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini bakal tenggelam."Lalu Kekayaan segera menngayuh perahunya pergi berlalu.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan melintas dengan perahunya."Kegembiraan ! Tolong Aku ! ", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.

Airpun semakin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta nampaknya semakin panik saja. Tak lama Lewatlah Kecantikan. " Kecantikan ! Bawalah aku bersamamu!", teriak CInta ." Wah, Cinta, kamu sudah basah dan kotor. aku tak bisa membawa ikut perahu ini.Nanti kamu membasahi perahuku yang indah ini."sahut Kecantikan. Cinta bertambah sedih mendengar jawaban dari Kecantikan. Ia pun mulai menangis terisak-isak.

Saa itu lewatlah Kesedihan. " Oh, Kesedihan, sudilah kiranya Engkau membawa aku bersamamu," kata Cinta. " Maaf,Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, aku tak mau diganggu..." kata Kesedihan sambil berlalu mengayuh perahunya.

Cinta Putus asa. Ia merasakan air laut sudah semakin naik ke dada dan segera akan menenggelamkan dirinya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba sayub terdengar suara, " Cinta! mari cepat lah naik ke perahuku!' Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya yang sangat besar. Cepat -cepat Cinta naik ke perahu itu, sebelum air meneggelamkanya. Di Pulau terdekat, Orang tua itu pun menurunkan Cinta dan segera pergi menjauh.

Pada saat itulah sejenak Cinta sadar bahwa ia sama sekali tak mengenal siapa orang tua yang mennolongnya tadi. Cinta segera menanyakan kepada seorang pendduk tua di pulau itu. "Oh,orang tua itu tadi? Dia adalah waktu."kata orang itu. " Tapi mengapa ia menyelamatkanku?" tanya Cinta heran. Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun tak mau menolongku". Tanya Cinta Lagi. " Sebab ", kata orang itu," hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu...."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar