Satu-satunya ketakutan saya adalah saya takut untuk tidak merasa takut.
Para ahli Biologi meneliti rasa takut, para ahli ilmu jiwa menyatakan bahwa takut sendiri merupakan hal yang wajar dan sehat untuk dialami. Namun, mereka juga memperjelas hal itu dengan menyatakan bahwa ada dua macam ketakutan.
Pertama adalah ketakutan atas ancaman yang wajar dan realistis. Misalnya , cukup wajar anda takut menyeberang jalan raya di tengah ramainya kendaraan dan saat malam gelap apalagi dengan mata tertutup. Atau juga cukup wajar takut, apabila ada segerombolan preman membawa batu dan kayu dan berlari kearah kendaraan kita.
Kedua adalah Orang takut terhadap hal yang dianggap ancaman. Padahal, hal itu sangat mungkin terjadi . Jadi tidak wajar kalo kita takut bila kita merasa "kalau- kalau", Osama bin Laden akan menculik anak -anak kristen dari TK kristen. Tak wajar takut miskin bila kita masih bisa bekerja keras dan memiliki skill yang cukup. Lebih tidak wajar lagi , bila orang merasa takut dan menolak jadi Pemimpin hanya karena bukan orang kaya.
Ada orang yang takut tak punya Istri,,tetapi ada juga orang yang takut kehilangan istri. Ada orang yang takut tak memiliki anak, tetapi ada juga orang takut kehilangan anak. Ada juga yang takut kematian, takut, peperangan, takut perbudakan, dan takut bencana alam di tempat tempat tertentu.
Sungguh sebenarnya ada satu Refleksi rohani terhadap adanya ketekutan sebagai bagian dari kodrat manusia, menunjukkan bahwa seorang manusia dapat memilih untuk memberikan 2 pola respon yang berbeda terhadap realita dinamika hidup. Respon pertama adalah respon yang tertumpu pada rasa takut, tapi ada juga respon yang tertumpu pada percaya dan hormat serta mengenali kuasa dan keangungan Tuhan..Jadi, Takutlah akan TUHAN!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar