Kamis, 18 September 2008

SERVANT LEADERS


Pada masa ini banyak terdapat konsep kepemimpinan. Ada teori kepemimpinan karismatik, ada pula konsep kepemimpinan transformational dan serta kepemimpinan yang melayani, suatu konsep yang tumbuh di jaman modern.

Adat ketimuran sering beranggapan bahwa pemimpin harus menjadi orang yang dihormati dan dilayani oleh para pengikutnya, mirip seorang raja yang adi kuasa. Tanpa hak-hak itu, seorang pemimpin dirasa tidak akan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Maka paham seperti ini menunjukkan semakin otoriter dan berwibawa, atau semakin misterius seorang pemimpin semakin orang merasakan kepemimpinannya.

Konsep pemimpin yang melayani tampil berbeda. Bila pemimpin adalah orang yang menggerakkan dan mentransformasi, maka pemimpin yang melayani adalah orang yang menggerakkan dan mentransformasi orang lain secara khas. Seorang pemimpin yang melayani hanya dapat melakukan hal itu bila ia menghayati makna perannya sebagai orang yang melayani.

Pemimpin yang melayani tidak melakukan hal tersebut karena menebus dosa atau kesalahannya di masa lalu. Ia juga tidak melakukan itu agar orang lain iba dan berbelas kasihan padanya. Ia melayani karena Ia ingin membuka kesempatan agar orang-orang di sekitarnya memiliki kebebasan lebih luas untuk mengembangkan dan mengalami proses dalam dirinya. Dengan kata lain pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang memiliki hati untuk melahirkan pemimpin baru. Ia meletakkan kebutuhan dan minat oranglain di atas minat dan kebutuhannya sendiri. Seringkali ia melakukan hal ini karena ia merasa dilayani seseorang, mengalami pemulihan karena ditolong seseorang, atau bisa juga mampu mengembangkan visi tajam hasil dari dialog dengan seorang pemimpin. Andapun dapat menjadi pemimpin yang melayani karena menghayati rasa berhutang atas kasih Tuhan bagi hidup anda.

Pemimpin yang melayani sangat peduli pada pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut, diri, serta komunitasnya. Karena itu ia mendahulukan hal-hal untuk mengembangkan orang lain daripada pencapaian ambisi pribadi atau pola dan kesukaannya saja. Impiannya hanya satu, yaitu agar orang yang ia layani menjadi pemimpin yang melayani juga. MAU ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar