Minggu, 14 September 2008

SIAPA SAJA BISA GAGAL

"Aku mengaku berdosa, tapi tak harus bertambah jahat, mustahil menentang kehendakNYa.
Kebaikan dari Mu tak mampu kusembunyikan, Kejahatandariku tak mampu kusucikan".

Kegagalan dapat terjadi pada siapa saja. Namun sikap orang dalam merespon kegagalan dapat beraneka ragam. Abraham Lincoln barangkali orang yang mengalami kegagalan berturut -turut.
George Washington telah mengalami kalah perang sebanyak lima kali berturut -turut sebelum akhirnya memenangkan perang melawan Inggris.
Kendati demikian Kegagalan bukanlah menjadi satu dalih untuk kita membela diri agar bisa di terima oleh orang lain atas ketidak sempurnaan kita.

Kegagalan berturut-turut mendesak seseorang untuk menentukan apakah ia menyerah atau maju terus sehingga tersisa hanya satu kemungkinan, yaitu ia harus berhasil pada akhirnya. Mengapa kegagalan bisa menghasilkan kepemimpinan? Jawabnya karena kegagalan memberi banyak hal yang dapat di pelajari. Bahkan oleh seorang Ibu yang baik pernah berkata kepada saya, Kegagalan membuat kita harusnya lebih tau mana yang boleh di lakukan dan mana yang tidak boleh, agar kita semakin fokus pada keberhasilan.

Sama halnya dengan yang terjadi pada saya saat ini. Saya telah gagal dalam hidup taat di hadapan Tuhan, dan berbagai konsekuensi logis telah saya dapatkan sebagai " upahnya". Kegagalan bahkan sempat membawa saya ke dalam Penyesalan dan kesedihan yang berkepanjangan. Setelah sekian puluh tahun membangun diri tapi akhirnya pupus dan kandas juga. Tak perlu menyalahkan orang lain dalam kebodohan diri sendiri. Akui saja. Lalu bangkit kembali segera.

Thomas Alfa Edison setelah sekian puluh kali gagal menemukan lampu pijar berkata ," Kini aku mengenali berbagai cara yang salah untuk menemukan cara yang benar untuk menghasilkan lampu pijar ke tengah dunia ini". Jadi kegagalan adalah suatu berkat berupa kesempatan yang mendalam dan kaya.

Pun dalam hidup saya, kegagalan mengarahkan saya untuk semakin menyandarkan diri kepada TUHAN atau membuka diri seluas-luasnya agar kuasaNya mengalir leluasa. Saya harus belajar duduk diam dihadapan Tuhan terlebih dahulu ( Yesaya 30: 15).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar